Mau Dibawa Ke Mana Hubungan Kita?



Bisa dibaca gak cuplikan tulisan dari buku di samping? Please zoom out ya kalau mau baca lebih jelas hehehe

Tulisan di samping adalah cuplikan dari buku I'm Your Coach, Fauziah Zulfitri, 2020. Penerbit Litera : Malang, hal 152-154

Pada intinya, cuplikan tulisan pada buku tersebut menceritakan perilaku pemimpin yang banyak menjadikan anak buah merasa frustasi, tidak bahagia, demotivasi, dan disengaged kepada organisasi. Sounds familiar?😆



Sudah banyak sekali tulisan dan penelitian yang membicarakan mengenai hubungan pemimpin dan anak buah serta kaitannya dengan kepuasan kerja. Coba saja search jurnalnya. Saya yakin, apapun hipotesanya, apapun metode penelitiannya, pasti jawabannya sama. Faktor pemimpin, baik secara langsung atau tidak langung, dengan atau tanpa variabel perantara, pasti akan mempengaruhi kepuasan kerja anak buah. Untuk itu, lagi-lagi kalau kita setuju bahwa faktor manusia ini adalah aset bahkan modal bagi kelangsungan organisasi, maka sangatlah penting para pemimpin menaruh perhatian besar kepada para pegawainya, tidak melulu menuntut kinerja yang baik, tapi juga memperhatikan terkait apa yang dirasakan oleh para pegawai tersebut. Kalau di perusahaan swasta, saya yakin isu ini akan menjadi prioritas bagi manajeman. Penting bagi mereka untuk memastikan bahwa seluruh pegawai telah berkinerja dengan baik, sehingga perusahaan akan mendapatkan imbal balik dari setiap rupiah yang diinvestaikannya kepada para pegawai tersebut. Lalu, bagaimana dengan organisasi pemerintah? Apakah penting bagi organisasi plat merah untuk memastikan bahwa para pegawai merasa engaged kepada organisasi?

Sampai saat ini, banyak yang masih berpendapat, menjadi PNS adalah suatu berkah. Pekerjaan sebagai PNS masih menjadi idaman bagi banyak orang. Menjadi PNS bagi era mama papa saya adalah prestige, walaupun mungkin saat itu penghasilannya tidak seberapa, tapi adanya jaminan hari tua menjadikan profesi sebagai PNS menjadi idola. Di zama sekarang, walaupun prestige sebagai PNS tidak sebonafit dulu, namun nyatanya tetap saja banyak peminatnya. Menjadi PNS itu banyak untungnya. Penghasilan yang sangat bersaing dan jaminan hari tua itu sudah pasti. Hampir jarang juga kita temukan PNS diPHK, karena untuk memberhentikan PNS memang tidak segampang itu. Kata orang jadi PNS harus berkinerja, tapi nyatanya penilaian kinerja yang diterapkan juga belum secara fair menggambarkan kinerja. Masih banyak kita jumpai PNS yang kerjaannya santai, sekedar penumpang gelap,,mengapa juga harus berkinerja? Toh penghasilan kita juga sama?😅

Dengan segala keistimewaan tersebut, akhirnya kembali kepada pertanyaan di awal tadi, apakah memang penting bagi menajemen perusahaan plat merah untuk melakukan berbagai pendekatan kepada para pegawai sehingga para pegawai merasa engaged kepada organisasi? Toh, pada akhirnya, mayoritas pegawai akan memilih bertahan untuk tetap menjadi PNS apapun kondisinya. Pun dengan para pemimpinnya, toh mereka juga tetap aman-aman saja walaupun pegawainya tidak berkinerja? 

Sejujurnya saya tidak tahu jawabannya. Hehehe, jadi tulisan ini bersambung saja ya,,😉


Komentar