Belajar dari Olahraga Softball #Menjadi Team Leader

Melanjutkan postingan kemarin, kalau kemarin saya bercerita mengenai serunya sesi menyerang dalam permainan softball, kali ini saya akan membahas mengenai pelajaran yang saya petik dari sesi bertahan (defense)

Dalam permainan softball, terdapat sembilan pemain bertahan yang posisinya biasanya disebut dalam sebutan angka. Posisi 1 adalah pitcher, posisi 2 adalah catcher, dan seterusnya. Walaupun ada sembilan pemain dalam kesempatan bertahan, namun posisi pitcher dan catcherlah yang seringkali disebut sebagai baterai dalam tim bertahan. Mengapa disebut baterai? Karena kedua peran itulah yang memang akan banyak menentukan hidup matinya permainan. Lemparan pitcher bukan sekedar lemparan, lemparan tersebut adalah senjata dan sekaligus strategi. Namun demikian, sesungguhnya dalam seluruh strategi bertahan tersebut, seorang catcherlah yang menjadi motornya. Catcherlah, yang biasanya menjadi team leader.  Sebagai team leader, seorang catcher dituntut punya sifat-sifat berikut

Kuat Fisik dan Mental

Posisi seperti gambar disamping adalah posisi jaga catcher. Sepanjang pertandingan,  catcher memang selalu jongkok berdiri untuk menangkap bola dari pitcher dan melemparkannya kembali. Karena posisinya yang sangat dekat dengan better (pemukul), untuk melindungi dirinya, catcher dilengkapi dengan berbagai alat pengaman, ada legguard, body protector, masker, dan helmet. Sudah seperti robot ya? hehehe,,jadi bayangkan saja capeknya jadi catcher yang harus selalu mengulang gerakan jongkok berdiri dengan full set alat pengaman tersebut. Sangat penting bagi seorang catcher untuk menangkap seluruh bola yang dilemparkan oleh pitcher apapun kondisinya. karena kalau sampai bola tersebut lepas, tentu saja hal tersebut akan menjadi keuntungan bagi tim lawan. Untuk itu, catcher dituntut untuk dapat mengantisipasi bola dengan baik. Maka tak heran, walaupun sudah dilengkapi dengan segala macam alat pengaman, tetap saja bekas biru lebam pada beberapa anggota badan yang tak terlindung alat pengaman sudah menjadi langganan untuk seorang catcher.

Selain fisik yang kuat, catcher juga harus punya mental yang kuat. Sebagai motor team, catcher harus selalu bersikap tenang apapun kondisinya. Tidak boleh panik, karena catcher harus memutuskan  strategi bertahan di sepanjang permainan. Sebagai baterai, catcher juga harus selalu bersemangat dan menularkan inspirasi semangat tersebut kepada seluruh tim. Tanyakan kepada teman-teman yang pernah bermain softball,,pasti mereka setuju kalau semangat catcher sangat menular. Tak heran, apabila seluruh pemain pasti menunggu teriakan-teriakan semangat catcher di sepanjang pertandingan.

Berpikir Cepat, Tepat, dan Berani Mengambil Risiko
Softball adalah permainan adu strategi. Pun ketika harus bertahan, semua ada strateginya. Misalnya saja strategi dalam mengatur lemparan bol pitcher. Pitcher tidak boleh asal lempar.  Dalam permainan softball, ada berbagai variasi lemparan pitcher. Ada fastpitch (bola cepat putaran bola ke arah depan), curve (putaran bola ke samping kanan/kiri), raise (putaran bola ke atas), down ball (putaran bola ke bawah) dan lain sebagainya. Keseluruhan jenis lemparan tersebut juga masih bisa dikombinasikan dengan permainan spot : low, high, inside low, inside high, outside low, outside high, dan lain sebagainya.  Catcherlah  yang bertugas mengatur jenis lemparan apa yang harus dilempar oleh pitcher. Tidak sembarangan, untuk memutuskan bola apa yang harus dilempar oleh pitcher, catcher harus memperhatikan berbagai kondisi, misalnya jumlah call (satu better mempunyai kesempatan untuk mendapatkan 3 buah bola ball dan 2 strike), posisi berdiri better, karakteristik pukulan better, kemungkinan pukulan yang akan dilakukan better, atau strategi permainan lainnya yang akan dikembangkan.  Seluruh keputusan tentu saja mengandung risiko. Namun demikian, keputusan tetap harus diambil dengan cepat, tepat, dan mempertimbangkan segala risikonya. Untuk itu penting bagi catcher sebelum masuk ke lapangan untuk mengetahui dengan pasti, giliran siapa yang memukul dan lebih baik lagi apabila catcher sudah mempunyai info mengenai  karekteristik pukulan lawan tersebut. Sangat disarankan bagi catcher untuk mempelajari pula trend dan kronologi pertandingan-pertandingan sebelumnya.


Komunikatif dan Peka

Apapun strategi yang akan diambil oleh cacther, tidak akan gunanya apabila hal tersebut tidak tersampaikan dengan baik kepada anggota tim yang lain. Untuk itu, catcher harus mampu menyampaikan pesannya dengan baik dan jelas kepada seluruh tim baik melalui kode-kode yang ditelah disepakti maupun dengan komunikasi secara langsung. Penting bagi cathcer untuk mengatur posisi jaga rekan tim, apakah perlu maju atau mundur, perlu ke kanan atau ke kiri, dan lain sebagainya.
Peran penting lain yang harus diemban oleh seorang catcher adalah dirinya harus peka atas kondisi yang tiap-tiap pemain. Posisi cacther yang memang berlawanan hadap dengan pemain yang lain, memang memungkinkan catcher untuk melihat kondisi teman-teman lainnya. Catcher biasanya peka apabila ada teman lain yang mulai tidak konsentrasi, mulai down, atau ada kendala yang lain. Menghadapi hal tersebut, catcher biasanya punya segudang cara untuk sekedar mengulur waktu sehingga teman-teman yang lain bisa menenangkan dirinya. Misalnya dengan berlama-lema mengelap bola, meminta bola baru, pura-pura mengatur posisi jaga tim, atau kalau diperlukan catcher bisa minta time out ke umpire (wasit) sekedar untuk menenangkan atau menanyakan kondisi rekan yang lain.





Komentar