Bounce, Bounce, Bounce,,Let's Bounce

Anak saya, tiga-tiganya (6,4, dan 2 tahun) super aktif. Hobi sekali loncat-loncat, manjat-manjat, dan jungkir balik. 

Ini anak saya yang ketiga, perempuan, saat usianya belum dua tahun, segala jenis teralis jendela sudah ditaklukannya.  (Itu juga mengapa saya tidak pernah punya gorden yang cantik di rumah karena bolak balik jebol buat ayunan)

Setelah mencari informasi mengenai kegiatan yang sekiranya dapat menyalurkan keaktifan ketiga anak tersebut, akhirnya pilihan saya jatuh ke kursus trampolin di @bouncestreetasia. Ini sudah pertemuan ketiga kalinya, setelah kemarin sempat vakum lama akibat PPKM. Karena masih terlalu kecil, si adek yang masih berumur 2 tahun belum bisa ikut kelasnya. Tapi tentu saja, setiap kali jadwal latihan, si adek gak pernah ikutan ketinggalan ikut asyik berlompatan di arena trampolin, dan terpaksa saya harus ikut mendampingi.

Terpaksa? hehehehe,,gak juga sih. Sejujurnya saya  juga sangat menikmati ikut loncat-loncat di arena trampolin. Iseng-iseng membaca berbagai artikel mengenai olahraga trampolin, berikut ini beberapa hal yang menarik perhatian saya terkait olahraga tersebut

Trampolin mempunyai arti papan loncat (bahasa Spanyol). Awalnya trampolin hanya dikenal untuk pertandingan sirkus. Lalu trampolin berkembang dan banyak digunakan pada pelatihan tentara dan astronot. Olahraga trampolin dapat mensirkulasi oksigen dalam tubuh dengan baik. Itulah mengapa, latihan trampoin banyak digunakan oleh astronot untuk merekondisi dan mencegah degenerasi otot dan tulang setelah berjalan di luar angkasa. (https://www.merdeka.com/jateng/9-manfaat-olahraga-trampolin-bagi-kesehatan-bantu-menurunkan-berat-badan-kln.html?page=all)

Olahraga Trampolin lebih sehat daripada lari (https://hellosehat.com/kebugaran/olahraga-lainnya/manfaat-olahraga-trampolin/). Lari memberikan beban yang lebih besar pada pergelangan kaki dan tungkai bawah. Beda dengan gerakan melompat, yang mana gerakan tersebut akan tersalurkan baik ke kaki, punggung, dan kepala, sehingga lebih banyak otot yang ikut dilatih. Melompat menghabiskan energi yang sama, namun dengan beban yang lebih ringan daripada berlari.
(Wah, dengan rekor lari saya yang hanya 3 km/30 menit, dan itu saja sudah sangat ngos-ngosan,,sepertinya ide untuk berkeringat via melompat di trampolin bisa dijadikan pilihan nih).

Banyak manfaat kesehatan yang akan diperoleh dari bermain melompat. Bila dilakukan dengan benar, gerakan melompat da[at mengurangi sakit punggung, mengurangi kadar gula darah, baik untuk kesehatan jantung, meningkatkan aliran limfatik tubuh (membuang racun dalam tubuh),  membentuk postur tubuh, mengurangi stress, dan lain sebagainya.

Melompat juga membantu mengurangi selulit, mengurangi varises, dan bonusnya adalah membantu mengurangi berat badan (Ini tiga-tiganya PR banget buat ibu-ibu ya,,,Khusus yang point ketiga, saya sebut bonus, karena sesungguhnya saya tidak pernah melakukan olahraga dengan tujuan untuk menurunkan berat badan. Saya ini pencinta makan. Jadi dengan melihat kegemaran makan saya,  sepertinya saya cukup tau diri untuk tidak mengharapkan berat badan saya turun karena olahraga).

Olahraga trampolin seudah dipertandingan sejak tahun 1930. Namun baru di tahun 2000, trampolin menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di olimpiade. Olahraga trampolin dipertandingkan dengan penilaian pada aspek kesulitan gerakan dan lama berada di udara. Di Indonesia, olahraga trampolin dinaungi oleh PB Persani (Persatuan Senam Indonesia). Pelatnas trampolin di Indonesia sendiri masih tergolong muda, yaitu baru dibentuk pada tahun 2018 setelah menjadi cabor yang dipertandingan di Asean Games Tahun 2018. 
(wah,,masih banyak peluang nih untuk bisa jadi atlet. Bisa gak ya? ya,,kalau saya sudah ketuaan, semoga anak-anak saya bisa tekun berlatih dan menjadi altet trampolin kelak)

Trampolin kian hari kian populer di Indonesia, mengutip dari https://tempat.com/blog/6-trampoline-park-di-jakarta-dan-sekitarnya-yang-seru/) berikut beberapa temat yang menyediakan sarana trampolin :
1. Bounce Street Asia (kelapa Gading) 
2. Amped Trampolin Park (kelapa gading)
3. Houbii Urban Adventure (Kebayoran Lama)
4. Fun and Fit Revo Town (Pekayon, Bekasi)
5. Jump O Land (Sentul)
6. Jumper Indoor (Bogor)

Dari keseluruhan tempat tersebut, saya memilih latihan di Bounce Street Asia. Ada sih yang dekat rumah (Fun and Fir Revo), tapi karena lokasinya di dalam mall, saya jadi malas untuk ksana. Ditambah lagi ada batasan umur dan tinggi badan minimal untuk dapat bermain di sana (terakhir ke sana, tidak ada satupun anak saya yang sudah bisa bermain). 
Selain itu, bounce street asia memiliki area bermain yang lumayan luas dibandingkan dengan tempat yang lain. Terdapat 6 main hall yang cukup luas dan variatif, sehingga tidak berebutan dan tidak membosankan. Faktor ini penting untuk diperhatikan, karena pada saat melompat di trampolin, satu trampolin hanya boleh digunakan untuk satu orang. 
Dan yang penting, dengan segala fasilitas tersebut, harganya masih cukup terjangkau. Apalagi kalau kita datang sebagai member (siswa kursus). 

Fix,,sepertinya minggu depan saya harus ikut daftar kelas trampolin juga nih.

Komentar