Work, Play, Live

Ini masih relevan dengan postingan sebelumnya, ada satu kata yang menarik buat saya, bahwa kerja itu harus balance. Balance Work-Life. "Work, Play, Live"

Menurut saya, salah satu simbol yang harus dirombak untuk bisa menciptakan suasana 'work-play-life' adalah tentang ruang kerja. Memang sih, saat pandemi ini mungkin kurang relevan kalau kita berbicara tentang ruang kerja. Toh, ruang kerja saat ini sementara jarang dipakai. Bahkan, nanti setelah pendemi usai, bisa saja pola kerja yang tidak melulu harus di kantor ini tetap dipertahankan. Sistem kerja saat ini yang sudah berjalan lebih dari satu tahun pastinya sudah memabuat sebagian besar pegawai beradaptasi. Kalau saya pribadi, ini menyenangkan. Saya bisa kerja di mana saja, kapan saja, sambil ngemil, minum boba kesukaan, di berbagai tempat-tempat yang membuat saya merasa sangat nyaman. Working time is leisure time😆

Dengan segala kondisi kenyamanan yang sekarang sudah menjadi bagian dari bekerja, sejujurnya saya sangat enggan kalau harus kembali ke kantor yang serba kubikel itu. Bakalan sangat membosankan sepertinya. Saya jadi membayangkan ruang kerja seperti working space nya Goocle.inc

https://rsinewsupdate.wordpress.com/2016/10/02/mengetahui-suasana-kerja-di-kantor-google/

atau mungkin co working space di berbagai tempat yang banyak disewakan di Jakarta

https://www.flokq.com/blog/id/coworking-space-jakarta

Asyik ya?

Menurut kedua artikel tersebut, ruang kerja yang nyaman sebenarnya akan mendatangkan banyak keuntungan untuk organiasasi. Organiasi yang inovatif pun dapat bertumbuh dengan berawal dari ruang kerja yang nyaman.

Merujuk pada artikel pada https://www.wework.com/id-ID/ideas/office-design-space/three-tips-for-creating-an-office-that-inspires-innovation, ruang kerja yang nyaman dapat menumbuhkan ilkim yang inovatif dengan cara sebagai berikut

1. Melibatkan karyawan untuk mencipatkan ruang kerjanya sendiri. Memberikan ruang kepada karyawan untuk mengekspresikan karakteristiknya akan menciptakan tercipta zona nyaman. Hal ini akan mengurangi perasaan tertekan dan kekhawatiran untuk mengembangkan ide.

2. Menciptakan kebiasaan baru. Tidak adanya sekat akan menimbulkan iklim kompetitif sekaligus kolaborasi yang sangat penting dalam proses eksplorasi inovasi;

3. Membuat bekerja terasa lebih menyenangkan, seperti berada di sebuah playground. Selayaknya bermain, ruang kerja yang nyaman akan menimulkan berbagai ekspresi dan eksperimen baru yang bisa saja potensial untuk dikembangkan

Saat ini beberapa organisasi swasta mulai banyak yang menciptakan ruang-ruang kerja yang sangat nyaman untuk karyawannya. Lalu bagaimana dengan organisasi pemerintah?

Ada nih, saya pernah berkunjung ke salah satu ruang kerja Biro di Kementerian Keuangan yang cozy banget,,


Keren ya?? benar-benar tidak seperti ruang kerja organisasi pemerintah seperti biasanya. Menurut orang-orang di sana, dengan skema ruang kerja demikian, ruangan jadi lebih nyaman, bersih, dan enak dilihat. Karena tidak perlu lagi ada 'wilayah kekuasaan", semua orang bisa bekerja di mana saja sehingga komunikasi dan kolaborasi sangat terbangun. Selain itu ruangan jadi terasa lebih luas dan lega, karena tidak ada lagi meja-meja kubikel. Lebih penting lagi, ruangan yang nyaman akan mendatangkan kebiasaan baru, setidaknya pegawai akan malu untuk terlihat 'tidak rapi' dalam bekerja. Tanggungjawab akan pengelolaan arsip juga makin meningkat, karena tidak ada lagi dokumen-dokumen yang boleh diletakkan begitu saja.

Saat itu, setelah melihat asyiknya ruang kerja di salah satu Biro di Kementerian Keuangan tersebut, saya dan teman-teman rasanya ingin pula mendapatkan kenyamanan tersebut di ruang kerja kami. Akhirnya tipis-tipis kami mencoba berkreasi


Hehehe,,,masih jauh sekali dari apa yang kami inginkan sih. Tapi memang akhirnya saat itu proyek 'renovasi' ruang kerja terpaksa berhenti karena keterbatasan dana (kami pakai dana pribadi) dan terlanjur masuk masa pendemi yang mengharuskan WFH.



Saya berpikir, esok apabila pendemi selesai dan pola kerja WFH-WFO tetap diterapkan, model-model ruang kerja dengan  skema desk sharing seperti halnya co-working space yang harusnya dikembangkan. Tidak perlu lagi ada meja-meja pribadi, yang nantinya hanya akan mubadzir karena tidak akan optimal digunakan. Yang jelas, menghadirkan ruang kerja yang nyaman harusnya sudah menjadi kebutuhan, sehingga produktivitas karyawan tidak menjadi menurun lantaran harus kembali ke rutinitas 'ruang kubikel' yang membosankan.

Oh ya,,cerita dong,,seperti apa ruang kerja kalian?


Komentar