Mendorong Iklim Inovasi Melalui Kegiatan Pembangunan ZI

Dalam mewujudkan pemerintah yang bersih dan bebas dari KKN, serta untuk meningkatkan kualitas layanan publik, Pembangunan ZI mendorong unit pembangun ZI untuk senantiasa melakukan inovasi. Inovasi memang tidak bisa lepas dari penilaian kegiatan Pembangunan ZI. Dalam LKE Pembangunan ZI, setidaknya kita bisa temukan 16 komponen penilaian yang mensyaratkan adanya inovasi. Persyaratan adanya inovasi tersebut hampir ada di seluruh komponen area perubahan, kecuali pada area perubahan Manajeman Perubahan.

Kata inovasi, seringkali disandingkan dengan invention dan discovery. Ketiganya sebenarnya mempunyai arti yang sama, penemuan baru. Bedanya, discovery berkaitan dengan penemuan sesuatu yang sebenarnya sudah ada, namun belum diketahui atau ditemukan sebelumnya. Misalnya penemuan benua Amerika oleh Columbus. Benua Amerika tersebut dari dulu sudah ada, oleh karena petualangan yang dilakukan Columbuslah masyarakat luas mengetahui adanya Benua Amerika. Invention diartikan sebagai penemuan hal-hal yang benar-benar baru yang belum pernah ada sebelumnya. Misalnya penemuan suatu teori baru, atau produk baru yang sebelumnya memang belum ada sama sekali. Sedangkan inovasi (innovation) adalah suatu ide, benda, mekanisme, cara yang dirasakan baru bagi seseorang datau sekelompok orang. Inovasi diadakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 

Banyaknya inovasi yang disyaratkan dalam LKE Pembangunan ZI kadangkala menjadi hal yang memusingkan untuk bagi satker Pembangun ZI.  Dalam Pembangunan ZI, inovasi yang dilakukan satker tidak melulu harus selalu berupa inovasi yang benar-benar baru. Satker boleh saja melakukan replikasi atas inovasi yang sudah ada, namun tentu saja satker yang melakukan replikasi diharapkan dapat melakukan modifikasi, meningkatkan kualitas inovasi, atau malah membuat inovasi menjadi lebih sederhana (modified, elevated, and simplified). Dalam penilaian Pembangunan ZI, kebaruan bukan yang utama, beberap hal yang perlu mendapatkan perhatian yaitu :

  1. Inovasi yang dilakukan hendaknya dapat menjawab isu strategis terkait permasalahan yang dihadapi oleh unit pembangun zi, khususnya dalam hal-hal yang berkaitan dengan penegakan integritas serta terkait peningkatan mutu kualitas layanan masyarakat. Diharapkan, inovasi tersebut juga berkaitan dengan layanan utama yang diselenggarakan oleh unit pembangun ZI. Oleh karena itu, apabila unit pembangun ZI ingin melakukan replikasi atas suatu inovasi yang diinisiasi oleh unit kerja lainnya, agar diertimbangkan bahwa inovasi tersebur relevan dengan kebutuhan unit pembangun ZI tersebut. Karena berkaitan dengan peningkatan mutu kualitas pelayanan publik, maka hendaknya unit kerja Pembangun ZI aktif menjaring masukan dari publik terkait kinerja layanannya, instrumennya bisa saja menggunakan survei, melalui diskusi terfokus, atau metode-metode lainnya. Yang pasti, unit kerja Pembangun ZI memang didorong untuk responsif dalam memenuhi kebutuhan stakeholdernya melalui berbagai inovasi yang dilakukan. Terkait dengan isu pemenuhan kebutuhan stakeholder, akan lebih bagus apabila inovasi yang dilakukan tidak saja memenuhi kebutuhan tapi bisa 'menciptakan kebutuhan', dalam artian unit kerja dapat menciptakan trend-trend baru dalam pelayanan publik yang akhirnya trend baru tersebut menjadi 'kebutuhan' bagi penerima layanan. 
  2. Implementasi inovasi. Inovasi yang dibangun hendaknya didukung oleh sarana prasarana yang memadai, termasuk pembangunan perangkat lunaknya. Tahapan penting lainnya dalam implementasi inovasi adalah proses sosialisasi inovasi baik kepada internal maupun organisasi. Jangan sampai, inovasi yang telah dirancang dengan baik tidak dimanfaatkan secara optimal karena kurang publikasi. Publikasi kepada pihak eksternal juga dilakukan sebagai upaya untuk membentuk citra baik kepada masyarakat, menyampaikan bahwa organiasai sangat berkomitmen untuk berubah menuju lebih baik. Pemanfaatan inovasi pada akhirnya dapat pula menjadi suatu tolak ukur, apakah memang benar inovasi tersebut cukup diterima oleh masayarakat atau tidak, apakah memang benar memberikan manfaat atau tidak.
  3. Evaluasi kegiatan inobasi secara berkala. Apabila telah menyatu dengan proses bisnis, kegiatan inovasi seringkali menjadi hal yang 'biasa' dan kembali menjadi suatu rutinitas saja, sehingga kita lupa untuk mengukur kemanfaatan inovasi tersebut. Untuk itu, evaluasi berkala perlu dilakukan utamanya untuk mengukur hasil dan dampak dari kegiatan inovasi. Pengukuran atas hasil dan dampak inovasi tersebut seharusnya telah dirancang sejak awal, kapan perlu dievaluasi, bentuk evaluasi, apa indikator evaluasinya,  sehingga dapat dimonitor apakah jalannya inovasi sesuai dengan output, outcome, dan goal yang diharapkan. Lebih lanjut lagi, apakah inovasi memang telah dapat menjawab masalah strategis yang dihadapi oleh satker. Kegiatan evaluasi secara berkala juga akan membantu organisasi untuk selalu melakukan improvement secara berkelanjutan. Dengan demikian, inovasi akan selalu menjadi inovasi.
Apabila inovasi dirasa telah memberikan manfaat bagi organisasi, dalam kegiatan Pembangunan ZI, penting bagi organisasi untuk senantiasa menularkan hal-hal baik yang telah dilakukannya kepada unit organisasi lainnya. Hal tersebut terutama penting dilakukan utamanya untuk satker-satker yang akan menuju predikat WBBM atau yang sudah memperoleh predikat WBBM. Itulah sejatinya tujuan pembangunan ZI bahwa satker-satker yang telah berhasil memperoleh predikat tersebut diharapkan dapat menjadi unit percontohan bagi unit yang lain, sehingga hal-hal baik yang ditularkan tersebut dapat mengakselerasi terwujudnya Reformasi Birokrasi.

Pada akhirnya, hal yang terberat dari membangun inovasi adalah komitmen dan konsistensi. Inovasi yang dibangun diharapkan bukan hanya euforia sesaat, tapi harus dipelihara dan dikembangkan dengan baik, dan seharusnya dapat menyatu dalam proses bisnis organisasi. Pada prakteknya, banyak inovasi yang sangat bergantung pada kehadiran suatu person tertentu, entah itu pengaruh pemimpin organisasi atau mungkin orang-orang yang melahirkan ide inovasi tersebut. Alih-alih berpikir tentang bagaimana mengembangkan inovasi yang sudah ada, kebanyakan orang-orang baru biasanya lebih suka untuk mengembangkan inovasinya sendiri. Memulau lagi dari awal. Jadi ya begitulah akhirnya,,,selamat tinggal sustainability dan continous improvement inovasi -- (padalah dua kata itulah yang merupakan kunci penilaian inovasi di Pembangunan ZI yang sering menjadikan inovasi di Pembangunan ZI gagal mendukung perolehan predikat)--

Komentar